Minggu, 02 November 2014

Cepat Pulang

Utari mengambil jeda sejenak diantara waktu indah miliknya saat ini.
Matanya dialihkan dari buku yang dibacanya, namun telinganya masih menikmati alunan piano dan cello.
Pagi hari asik untuk memanjakan diri dengan buku, musik, dan kadang segelas kopi hitam tanpa gula.
Utari tersenyum, hatinya terbang.

Kekasih mungkin sedang tidur di pesawat yang menerbangkannya ke Makassar.
Utari memandang langit lewat jendela di sebelah meja kerjanya.
Membayangkan dirinya menjulurkan tangannya menggapai Kekasih yang mungkin tertidur di dalam pesawat.
Menariknya, mendudukkannya di sebelah Utari, sehingga mereka bisa saling berpelukan.

Musik mengalun.

Utari memegang buku dan membaca.
Kepalanya menyandar pada bahu kekasih, atau setidaknya bahu mereka bersentuhan.
Kekasih memegang telepon genggamnya bermain permainan kesukaannya.
Kali ini ditemani 2 gelas cangkir teh panas, kesukaan kekasih.

...atau saat lain di mana mereka berpelukan di tempat tidur.
saling menghangatkan tubuh dan hati di pagi.
Utari memeluk dan menciumi pipi Kekasih yang masih malas membuka mata.
Hingga saat mereka harus menarik paksa diri mereka untuk bangun.

Utari berbisik, berharap udara di sekitar membantunya.
Mengirimkan bisikannya bagai pak pos yang mngirimkan surat cinta.
"Cepat kembali padaku, Kekasihku".



Selasa, 08 April 2014

Ketika Kita Berjarak



Ku siap dengan peralatan coret mencoretku
Ku siap dengan telepon pintarku
Ku siap pemutar musik
Ku ambil tempat di sudut favorit
Ku bentang semua di sekitarku
Ku putar lagu-lagumu
Menemaniku memainkan jariku
Mencoret apapun yang terilhami karena memikirkanmu
Sesekali kulirik telepon pintarku
Menunggu denting pesan darimu
... dan sampai pada saat aku tak tahan untuk mendengar suaramu
Selalu
Saat-saat aku merindukanmu
Ketika kita berjarak